Aku mendekati
Mama Nurung, tante yang merawatku selayaknya anak sendiri, “Ma, saya ingin berjilbab! Masa’ adek-adek ku
di kampung sana sudah pake duluan, padahal masih kelas 2 SD. Saya sudah mau
naik kelas 5 SD belum berjilbab sama sekali!”.
Kejadian itu 14 tahun yang lalu, disaat saya belum tahu apa-apa
bagaimana jilbab itu sebenarnya dengan segala macam konsekuensinya. Saat itu
saya hanyalah seorang kakak yang iri
pada amalan shaleh yang dilakukan si adik. Pada usiaku saat itu, saya selalu
tidak ingin dikalahkan.
Tampilkan postingan dengan label Memoar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Memoar. Tampilkan semua postingan
Jumat, 04 Januari 2013
Kamis, 18 Oktober 2012
Wakatobi: Journey and Destiny #part3
Akhir-akhir ini sering merindukan tempat itu. Terlepas dari semua letih atau kejadian buruk yang menimpa, tempat itu tetap saja akan menjadi tempat yang penuh kesan. Begitu banyak pengalaman berharga yang kudapatkan, tidak hanya soal dunia keteknikan tapi juga pelajaran hidup. Tempat inilah batu loncatan terbaikku, tempat ini juga menjadi saksi pertama kalinya aku merantau pergi jauh dari kota tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Tempat ini akan menjadi kenangan yang indah dan kubanggakan...Wakatobi.
Selasa, 18 September 2012
Beribu Terima Kasih
Tak terasa telah berlalu setengah windu dia tak ada lagi
menemani hari-hariku. Laki-laki ini
memberi kontribusi yang tidak sedikit
pada diri dan hidupku. Aku jadi teringat
pada tulisan seorang teman tentang laki-laki pada anaknya. Bisa kukatakan
dengan lantang, dia adalah laki-laki pada anaknya. Dia memang bukan seorang ayah dari seorang
anak, tapi bagiku dia adalah bapakku, bapak dalam hidupku.
Masih teringat masa kecil ketika beliau mengingatkanku untuk
bekerja keras dalam meraih cita-cita sampai-sampai saat bermain pun harus
membawa buku. Dia sungguh jenius. Apa yang sering diceritakan padaku tentang
masa sekolahnya yang gemilang bukanlah bualan belaka karena kejeniusan itu
tetap melekat pada dirinya bahkan hingga usianya yang uzur. Dia menjadi guruku
di rumah, dan turut andil mendidikku hingga aku bisa merasakan peringkat
pertama berturut-turut saat SD. Sayang begitu banyak kenyataan pahit dalam
hidupnya yang ia hadapi sehingga nasibnya tak berbanding lurus dengan
kejeniusannya.
Senin, 17 September 2012
Semangatnya Tak Pernah Padam
Aku mengenalnya baru 2 tahun dan intensitas pertemuan kami pun bisa dihitung jari. Meskipun begitu sejak kali pertama bertemu dengannya aku sudah jatuh hati. Apa yang beredar dikalangan mahasiswa tentang sosoknya bahwa ia lebih dari sekedar ramah dan bersahaja ternyata bukanlah isapan jempol semata. Sederetan gelar akademis internasional yang disematkan mengikuti namanya tidak membuatnya sombong lantas memilih-milih dalam bergaul.
Jumat, 03 Agustus 2012
Wakatobi: Journey and Destiny #part2
Meskipun Wakatobi terkenal
dengan bawah lautnya yang katanya seperti surga, jujur saya tidak pernah merasakannya.
Kehidupanku disana berkutat antara lokasi proyek dan depan komputer, dari senin
sampe senin lagi, dari pagi sampai jika sudah saatnya tidur. Tidak ada waktu
untuk sekedar diving sejenak (sebenarnya juga karena saya tidak tahu
berenang). Beruntung posisiku masih bawahan dan pemula saat itu, sehingga tidak
begitu merasa tertekan. Tidak seperti beberapa dari kami.
Kamis, 02 Agustus 2012
Wakatobi : Journey and Destiny #part 1
Kehidupan ini kumpulan takdir, kita berjalan dari takdir
yang satu menuju takdir yang lainnya. Hari itu, 15 Agustus 2011, kumantapkan
kaki ini melangkah menuju sebuah pulau antah berantah. Ini pertama kalinya, saya keluar dari pulau berbentuk K (maksudnya pulau sulawesi) seorang diri. Demi mengejar cita-cita bekerja di sebuah perusahaan BUMN bidang konstruksi.
Langganan:
Postingan (Atom)